Jadi Pelengkap Toko Ritel, Ini 9 Alasan Pentingnya Visual Merchandising

Visual merchandising

Visual merchandising adalah bagian penting dalam mengelola toko ritel. Hadirnya visual merchandising dapat membuat toko terlihat menjadi lebih menarik secara visual.

Tampilan visual yang menarik tentu akan membuat para calon pelanggan penasaran dan akhirnya memutuskan untuk membeli. Hal itu akan meningkatkan penjualan, juga akan memberikan pengalaman yang berbeda saat berbelanja bagi para pelanggan.

Visual merchandising juga ditujukan untuk membangun kesan pertama dari produk-produk yang dijual. Dari penelitian Forbes.com dijelaskan bahwa sebagian besar keputusan pembelian calon pelanggan, sekitar 85% terjadi saat orang berada di dalam toko fisik.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki tampilan dan penataan produk yang benar-benar menarik perhatian. 

Berikut adalah sembilan alasan lainnya mengenai betapa pentingnya visual merchandising untuk sebuah toko ritel.

1. Beri Kesan Pertama

Visual Merchandising
Ilustrasi Visual Merchandising. (Pexels.com/ Amar Preciado)

Pelanggan hanya memiliki waktu beberapa detik untuk melihat toko dan memutuskan apakah akan memasuki toko atau tidak. Oleh karena itu, eksterior toko yang tertata rapi, menarik, dan menjelaskan merek dengan jelas akan menarik pembeli untuk masuk ke store

Penampilan, seragam, pencahayaan, menu, signage, warna, tempat penjualan, dan kemasan merupakan elemen visual merchandise.

Dengan menampilkan elemen-elemen tersebut secara jelas dan konsisten, kamu dapat membantu pelanggan memahami merek, sehingga menghasilkan pengalaman berbelanja yang positif dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.

2. Yakinkan Pelanggan untuk Membeli

Tata letak yang mengoptimalkan komponen visual suatu produk dapat menghasilkan penjualan yang besar.

Visual Merchandising
Ilustrasi Visual Merchandising.. (Pexels.com/Ksenia Chernaya)

Tempatkan produk baru, penawaran khusus, dan barang kecil di dekat antrian kasir dengan harga murah. Posisi tanda diskon yang tepat juga dapat mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian impulsif.

3. Berikan Pengalaman Belanja yang Fun

Visual Merchandising
Ilustrasi Visual Merchandising. (Pexels.com/RDNE Stock project)

Tidak ada yang lebih buruk daripada tersesat di toko yang berantakan. Menyuguhkan pelanggan dengan produk dan menawarkan terlalu banyak pilihan sering kali menjadi suatu kesalahan bagi bisnis ritel.

Pelanggan mungkin merasa kewalahan, bingung, dan memutuskan untuk meninggalkan toko. Untuk itu perlu memilih produk yang tepat untuk menarik target audiens yang diinginkannya.

Tanda-tanda di toko juga harus ringkas dan jelas. Terlalu banyak tanda dan tulisan akan membuat calon pelanggan tersesat. Cocokkan elemen visual dengan branding perusahaan. Gunakan font yang sederhana dan mudah dibaca dari jarak jauh. 

4. Meningkatkan Konsistensi Merek

Visual Merchandising
Ilustrasi Visual Merchandising. (Pexels.com/ Jea Tang )

Visual merchandising memainkan peran penting dalam menjaga konsistensi merek. Ini memastikan tampilan dan suasana toko selaras dengan identitas merek. Idealnya, saat pelanggan masuk ke toko, mereka harus langsung mengenali dan terhubung dengan merek, konsistensi ini akan membangun kepercayaan dan mendorong loyalitas pelanggan.

Untuk meningkatkan konsistensi merek melalui visual merchandising, mulailah dengan panduan gaya komprehensif yang menguraikan identitas visual merek, termasuk skema warna, font, dan elemen desain.

5. Menonjolkan Tema Musiman dan Promosi

Visual Merchandising
Ilustrasi Visual Merchandising. (Pexels.com/Emre Akyol)

Visual merchandising memungkinkan toko ritel beradaptasi dengan perubahan musim dan promosi khusus.

Dengan menggabungkan elemen musiman, dekorasi hari raya, dan penawaran waktu terbatas secara strategis ke dalam tata letak dan tampilan toko, kamu dapat menarik pelanggan yang mencari barang tertentu pada waktu tersebut.

Untuk menyoroti tema musiman dan promosi secara efektif melalui visual merchandising, mulailah dengan merencanakan jauh sebelumnya, menetapkan kalender yang jelas untuk acara mendatang. Ciptakan juga titik fokus yang berbeda di mana produk musiman menjadi pusat perhatian.

6. Ciptakan Pengalaman Bercerita

Visual Merchandising
Ilustrasi Visual Merchandising. (Pexels.com/Oleksandr P)

Merchandise visual memungkinkan toko ritel menceritakan sebuah kisah dengan produknya. Tampilan yang dibuat dengan baik menyampaikan narasi yang selaras dengan pelanggan pada tingkat emosional.

Pendekatan bercerita ini dapat membuat pengalaman berbelanja menjadi lebih menarik dan berkesan, sehingga menghasilkan peningkatan penjualan dan afinitas merek.

7. Peluang Cross-Sell dan Upsell

Visual Merchandising
Ilustrasi Visual Merchandising. (Pexels.com/Markus Spiske)

Visual merchandising yang efektif dapat memandu pelanggan menuju produk pelengkap dan peluang peningkatan penjualan. Hal itu dapat dilakukan dengan menggabungkan item terkait atau menyarankan add-on, sehingga dapat meningkatkan nilai transaksi rata-rata dan memaksimalkan pendapatan.

Mulailah dengan mengelompokkan produk terkait secara strategis atau merekomendasikan add-on yang meningkatkan pembelian pelanggan. 

8. Menarik Target Audiens

Visual Merchandising
Ilustrasi Visual Merchandising. (Pexels.com/Markus Spiske)

Visual merchandising bukanlah konsep yang universal. Ini adalah alat fleksibel yang memungkinkan toko ritel menyesuaikan tampilan dan nuansa toko untuk melayani audiens spesifik mereka.

Baik ingin menciptakan suasana kelas atas, ramah keluarga, atau paham teknologi, visual merchandising adalah pilihan yang tepat.

9. Unggul dari Kompetitor

Visual Merchandising
Ilustrasi Visual Merchandising. (Pexels.com/Michael Morse )

Dalam lanskap ritel yang kompetitif, menonjol adalah hal yang sangat penting. Strategi visual merchandising yang dijalankan dengan baik dapat memberi keunggulan kompetitif yang berbeda.

Membedakan tokomu dari pesaing dan memposisikannya sebagai tujuan belanja yang banyak dicari. Hal ini tidak hanya meningkatkan ketertarikan calon pelanggan, tetapi juga mendorong peningkatan penjualan, serta memperkuat posisi di pasar.